Subscribe Us

~Orang Bisa ~ Kenapa Kita Tidak?~

Mendeteksi
Keberadaan Logam
[IC 555]




















Tugas 3

Sensor ini diambil dari gambar 1.21 KD 1.7 Halaman 15
Gambar ini menjelaskan tentang unsur penyusun atom emas ( logam )




Tujuan [Kembali]
1. Memenuhi tugas pratikum kimia.
2. Menginformasikan tentang sensor logam.
3. Menunjukkan alat dan bahan dalam pembuatan sensor logam.
4. Menjelaskan prinsip kerja sensor logam.


Alat Dan Bahan[Kembali]
  • Alat
1. Baterai 9V



  • Bahan
1. IC 555
pin out IC 555

2. Kapasitor elektrolit


3. Induktor air


4. Resistor


5. Speaker



Dasar Teori[Kembali]

A. IC 555
IC 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi osilator. IC ini pertama kali dirancang dan dibuat pada tahun 1970 oleh Hans R. Camenzind yang merupakan seorang ahli elektronika yang berkebangsaan Swiss.

Spesifikasi IC 555

  • Tegangan masukan / Catu daya : 4.5 ∼ 15 V
  • Besaran arus untuk 5 vdc : 3 ∼ 6 mA
  • Besaran arus untuk 15 vdc : 10 ∼ 15 mA
  • Maksimum output Arus : 200 mA
  • Daya : 600 mW
  • Suhu kerja antara : 0 to 70 °C

PIN OUT

  1. GND : Ground
  2. Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja
  3. Output : akan dihubungkan ke beban contohnya : Led
  4. Reset : berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
  5. Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
  6. Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
  7. Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
  8. VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc

Jika dibandingkan dengan aplikasi op-amp di area yang sama, IC 555 juga sama-sama andal dan murah dalam hal biaya. Terlepas dari aplikasinya sebagai multivibrator monostable ataupun sebagai multivibrator astable, timer 555 juga dapat digunakan sebagai konverter dc-dc, probe logika digital, generator gelombang, meter frekuensi analog dan takometer, pengukuran suhu dan perangkat kontrol, pengatur suhu dll. 

Pengatur waktu IC diatur agar berfungsi dalam salah satu dari dua mode yaitu mode one shot atau monostable atau sebagai multivibrator yang berjalan bebas atau mode astable. Adapaun untuk SE 555 dapat digunakan untuk rentang suhu antara -55°C hingga 125°C sedangkana untuk NE 555 dapat digunakan untuk kisaran suhu antara 0°C hingga 70°C.

Fitur Penting Pada IC 555

1. Beroperasi dari berbagai rentang power supply mulai dari +5Volts hingga +18 volt tegangan pasokan.

2. Sumber arus beban sebesar 200 mA 

3. Komponen eksternal harus dipilih dengan benar sehingga interval waktu dapat dibuat menjadi beberapa menit bersama dengan frekuensi melebihi beberapa ratus kilohertz.

4. Output dari timer 555 dapat menggerakkan transistor-transistor logic (TTL) karena output arusnya yang tinggi.

5. IC 555 memiliki stabilitas suhu 50 ppm per derajat perubahan suhu Celcius, atau setara dengan 0,005% / °C.

6. Siklus tugas timer dapat disesuaikan.

7. Pemborosan daya maksimum per-paket adalah 600 mW dan input pemicu serta resetnya memiliki kompatibilitas logika. 

B. Baterai 9V
Baterai adalah perangkat yang mengandung sel listrik yang dapat menyimpan energi yang dapat dikonversi menjadi daya.

Baterai menghasilkan listrik melalui proses kimia. Baterai atau akkumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversible (dapat berkebalikan ) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan reaksi elektrokimia reversibel adalah didalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik ( proses pengosongan ) dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia ( proses pengisian ) dengan cara proses regenerasi dari elektroda - elektroda yang dipakai yaitu, dengan melewatkan arus listrik dalam arah polaritas yang berlawanan didalam sel.Baterai terdiri dari dua jenis yaitu, baterai primer dan baterai sekunder. Baterai primer merupakan baterai yang hanya dapat dipergunakan sekali pemakaian saja dan tidak dapat diisi ulang. Hal ini terjadi karena reaksi kimia material aktifnya tidak dapat dikembalikan. Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang, karena material aktifnya didalam dapat diputar kembali. Kelebihan dari pada baterai sekunder adalah harganya lebih efisien untuk penggunaan jangka waktu yang panjang.

C. Kapasitor Elektrolit
Kapasitor merupakan salah satu komponen elektronika yang sangat penting fungsinya. Pengertian kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik. 

Selain itu, kapasitor juga dapat berfungsi sebagai penyaring frekuensi. Kapasitor memiliki berbagai macam ukuran dan bentuk tergantung dari kapasitas, tegangan kerja dan faktor lainnya yang berpengaruh. Kapasitor sering disebut juga dengan kondensorFungsi kapasitor untuk menyimpan muatan listrik disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Kapasitor memiliki simbol C (Capasitor) sedangkan fungsi kapasitor dalam menyimpan muatan listrik disimbolkan oleh F (Farad). Disimbolkan dengan Farad karena yang menemukan kapasitor adalah Michael Faraday (1791 – 1867).

D. Induktor Air
Induktor air berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam medan magnet. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.

Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.

Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian dc salah satunya adalah untuk menghasilkan tegangan dc yang konstan terhadap fluktuasi beban arus. Pada aplikasi rangkaian ac, salah satu gunanya adalah bisa untuk meredam perubahan fluktuasi arus yang tidak dinginkan. Akan lebih banyak lagi fungsi dari induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan sebagainya.

Induktor berfungsi sebagai :

1. tempat terjadinya gaya magnet

2. pelipat tegangan

3. pembangkit getaran

Berdasarkan kegunaannya Induktor bekerja pada :

1. frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator

2. frekuensi menengah pada spul MF

3. frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga, spul relay dan spul penyaring

Dari pemahaman fisika, elektron yang bergerak akan menimbulkan medan elektrik di sekitarnya. Berbagai bentuk kumparan, persegi empat, setegah lingkaran ataupun lingkaran penuh, jika dialiri listrik akan menghasilkan medan listrik yang berbeda. Penampang induktor biasanya berbentuk lingkaran, sehingga diketahui besar medan listrik di titik tengah lingkaran adalah :


Jika dikembangkan, n adalah jumlah lilitan N relatif terhadap panjang induktor l. Secara matematis ditulis :


Lalu i adalah besar arus melewati induktor tersebut. Ada simbol μ yang dinamakan permeability dan μo yang disebut permeability udara vakum. Besar permeability μ tergantung dari bahan inti (core) dari induktor. Untuk induktor tanpa inti (air winding) μ = 1. Jika rumus-rumus di atas di subsitusikan maka rumus induktansi (rumus 3) dapat ditulis menjadi :



Dimana :

L : induktansi dalam H (Henry)

μ : permeability inti (core)

μo : permeability udara vakum

N : jumlah lilitan induktor

A : luas penampang induktor (m2)

l : panjang induktor (m)



 Inilah rumus untuk menghitung nilai induktansi dari sebuah induktor. Tentu saja rumus ini bisa dibolak-balik untuk menghitung jumlah lilitan induktor jika nilai induktansinya sudah ditentukan
r

E. Resistor
Resistor  adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika.

resistor memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum ohm.

Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektrolit, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel kromium.

Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu listrik (noise), dan induktansi.

F. Speaker
Speaker atau sistem speaker merupakan sebuah transduser elektroacoustical yang mengubah sinyal listrik ke bentuk getaran suara. Speaker adalah mesin pengubah terakhir atau kebalikan dari mikropon. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi vibrasi-vibrasi fisik untuk menghasilkan gelombang-gelombang suara.

Dasar Loudspeaker Dalam loudspeaker terdapat sekat rongga (juga dikenal sebagai konus) tipis, membran agak kaku diletakkan ditengah-tengah magnet. Magnet menginduksi membran hingga bergetar, dan menghasikan suara. Membran ini juga terdapat pada headphone. Loudspeaker ini mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara sehingga dapat didengar manusia. Secara singkat bagian yang terpenting dari loudspeaker adalah : Konus, Suspensi, Kumparan suara dan Magnet. Perubahan medan magnet di dalam speaker akan berinteraksi dengan medan konstan magnet yang menyebabkan kumparan bergerak sebagai reaksi akibat ada tidaknya arus. Konus ikut bergerak akibat kumparan suara bergerak sehingga pada udara sekitar konus akan terbentuk gelombang tekanan. Gelombang inilah yang terdengar sebagai bunyi. Resonansi Loudspeaker Loudspeaker jenis membran radiasi langsung harus ditonjolkan sehingga bebas untuk vibrasi. Tonjolan membran ini elastik, sehingga tidak menghalangi frekuensi resonansi dari susunan membran speaker. Frekuensi resonansi membran bebas ini menyimpangkan suara dengan merespon kekuatan sinyal mendekati frekuensi vibrasi asli. Perubahan respon isi frekuensi dalam istilah intensitas relatif harmonis dan perubahan timbre suara tidak seragam. Karena membran tidak teredam, hal ini cenderung menghasilkan ringing atau hangover dengan frekuensi sekitar resonansi. Jika frekuensi dalam cakupan bass, bass akan menjadi boomy. Jenis Jenis Loudspeaker Tweeter, adalah jenis loudspeaker yang dibuat khusus untuk reproduksi suara berfrekuensi tinggi (nada treble). loudspeaker jenis ini tidak membutuhkan ruang resonansi belakang. Midrange, adalah jenis loudspeaker yang dibuat khusus unuk mereproduksi sinyal audio dengan nada menengah (nada midle). Woofer, adalah jenis loudspeaker yang dibuat khusus untuk mereproduksi sinyal audio dengan nada rendah (nada bass). Loudspeaker jenis ini membutuhkan ruang resonangsi belakang yan cukup. Fullrange, adalah jenis loudspeaker yang mampu mereproduksi sinyal audio pada semua range frekuensi audio. Horn, adalah jenis loudspeaker yang dibuat khusus untuk mereproduksi sinyal audio pada range frekuensi vokal manusia




Komponen lainnya :
Prinsip kerja metal detektor Metal detektor adalah alat pendeteksi logam. Metal detector berfungsi untuk menemukan logam tersembunyi, atau yang sulit dijangkau dengan mata kita sendiri. Metal detektor secara efektif dapat mendeteksi logam yang terhalang dari tanah kayu dan bahan non logam. Cara kerja metal detector yaitu dengan mendekatan alatnya (metal detektor) ke sesuatu yang ingin diperiksa keberadaan logam. Jika Metal detector menemukan logam makan alat tersebut akan berbunyi beep.

 

Metal detector atau detektor logam pertama kali dikembangkan pada tahun 1960 dan digunakan secara luas. Penggunaan untuk mendeteksi ranjau darat, mendeteksi senjata seperti pisau atau senjata api, prospeksi geofisika, arkeologi dan berburu harta karun. Berikut ini adalah macam-macam jenis metal detector dan prinsip kerjanya.



Percobaan [Kembali]

Berikut rangkaian pendeteksi logam menggunakan ic 555

Gambar  rangkaian





Prinsip Kerja[Kembali]
(a) Jika benda di sekitar dua lilitan tidak menggangu medan magnet maka fluks magnet pada litan penerima tetap nol berubah sehingga tidak muncul ggl dan tidak ada arus yang muncul di lilitan penerima.
(b) Jika sensor tersebut berada di sekitar logam maka medan magnet yang berubah-ubah yang dihasilkan lilitan pemancar menginduksi munculnya arus listrik pada logam. Arus listrik yang dihasilkan juga berubah-ubah terhadap waktu.


Arus lsitrik tersebut kemudian menghasilkan medan magnet yang arahnya tidak lagi tegak lurus penampang lilitan penerima. Lilitan penerima akhirnya memiliki fluks yang berubah-ubah terhadap waktu sehingga menghasilkan ggl induksi. Akibatnya muncul arus di lilitan penerima. Arus yang dihasilkan tersebut.
Jika di sekitar tempat itu terdapat logam, maka perubahan medan magnet pada kumparan besar mengimbas munculnya arus pada logam di dekatnya. Arus yang dihasilkan dalam logam menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah di sekitarnya. Medan magnet ini ada sebagian yang menembus kumparan kecil dalam arah yang tidak sejajar kumparan kecil.
Akibatnya muncul fluks magnetik dalam kumparan kecil yang menyebabkan munculnya arus pada kumparan kecil. Akhirnya, arus yang dihasilkan kumparan kecil dikuatkan dan digunakan untuk membunyikan alarm.



Video rangkaian






Download Gambar dan Video [Kembali] 
Gambar :
File Batrai [ download ]
File Kapasitor elekrolit [ download ]
File Induktor air [ download ]
File Resistor [ download ]
File Speaker [ download ]
File IC 555 [ download ]
File Prinsip kerja [ download ]
File Gambar Rangkaian [ download ]
File Figure 1.21 [ download ]
File Tabel unsur logam [ download ]
File Rangkaian Proteus [ download ]
Video :
File Video Rangkaian pendeteksi logam [ download ]