Subscribe Us

~Orang Bisa ~ Kenapa Kita Tidak?~

Mikro A

 Aplikasi Mikroprosessor dan Mikrokontroler

KONTROL PENYIRAMAN TANAMAN BAYAM 



Referensi 

Bete, Hermelinda. "PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) SKRIPSI."

Pencarian H Bete - repository.usd.ac.id

WURI, Shinta Madyaning. "EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BAYAM MERAH (Amarantus tricolor L.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR TERHADAP KADAR ALP SERUM MENCIT YANG DIINDUKSI ISONIAZID."

Pencarian : https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78797

MARLIYANTI, MARLIYANTI. "SISTEM MONITORING GREENHOUSE BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO “STUDI KASUS TANAMAN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor)”." PhD diss., Universitas Mataram, 2018.

Pencarian : http://eprints.unram.ac.id/7348/

Taufik, Muhammad, Ekki Kurniawan, and Porman Pangaribuan. "Perancangan Sistem Peringatan Dini Untuk Hidroponik Berbasis Iot." eProceedings of Engineering 9, no. 5 (2022).

Pencarian : https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/engineering/article/view/18487

LATIF, Dwi Wahyudi. "Efisiensi Pemberian Konsentrasi Nutrisi Secara Manual dan Otomatis dengan Sistem Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) pada Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.)."

Pencarian : https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/107063

Tips & Trick

1. Abstrak[Back]
Lingkungan merupakan faktor terpenting dalam dunia pertanian karena kondisi lingkungan akan mempengaruhi keberhasilan kualitas dan kuantitas produksi. Intensitas cahaya, suhu dan kelembapan udara, serta kelembaban tanah merupakan faktor pendukung bagi pertumbuhan tanaman, suhu dan kelembaban di dalam ruangan greenhouse lebih tinggi dibanding diluar greenhouse karena udara yang masuk terhalang oleh dinding dan atap greenhouse. Salah satu penggunaan greenhouse adalah pada tanaman sawi. Tanaman sawi dapat tumbuh secara optimal dengan temperatur 22–32°C  dan kelembabannya 65–80 %. Oleh karena itu, diperlukan sistem kontrol intensitas cahaya, suhu dan kelembaban udara dengan sesnor LDR, DHT11, dan sensor soil moisture yang memanipulasi kondisi udara dalam ruangan greenhouse mampu menjaga suhu ruangan dalam rentang 22°C sampai 32°C dan mempertahankan kelembaban udara antara 65% sampai 80% serta mengatur kelembaban tanah dengan berada diatas >80%

2. Pendahuluan[Back]
Lingkungan merupakan faktor terpenting dalam dunia pertanian karena kondisi lingkungan akan mempengaruhi keberhasilan kualitas dan kuantitas produksi. Salah satu lahan dalam dunia pertanian adalah Greenhouse. Greenhouse merupakan bangunan yang dirancang khusus menggunakan kertas ultaviolet untuk kegiatan penanaman tanaman seperti sayur dan buah buahan. Tujuan dari pertanian menggunakan greenhouse adalah untuk menciptakan tanaman yang lebih produktif, pada pertanian menggunakan greenhouse intensitas cahaya suhu dan kelembaban udara didalalamnya harus diperhatikan karena berbeda dengan pertanian dilahan terbuka. Salah satu pertanian menggunakan greenhouse adalah tanaman sawi.

Sawi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis dengan intensitas sinar matahari yang cukup, pertumbuhan tanaman sawi memerlukan suhu (22-32°C), kelembabannya udara 65% sampai 90%, dan kelembaban tanahnya diatas 80%. Tanaman sawi merupakan jenis sayuran yang digemari oleh semua golongan masyarakat. Permintaan terhadap tanaman sawi selalu meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran kebutuhan gizi. Dilain pihak, hasil sawi belum mencukupi kebutuhan dan permintaan masyarakat karena area pertanaman semakin sempit dan produktivitas tanaman sawi masih relatif rendah. Oleh karena itu diperlukan perancangan kontrol greenhouse pada tanaman sawi agar hasil yang diperoleh maksimal.

3. Tinjauan Pustaka[Back]

A. Sistem Kontrol
Sistem kontrol adalah sistem pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam satu rangkuman harga (range) tertentu. 

B. Greenhouse
Istilah greenhouse yang berasal dari kata green (hijau) dan house (rumah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai rumah hijau. Disebut demikian barangkali apabila dilihat dari luar greenhouse yang diberi dinding kaca atau plastik, tanaman nampak hijau. Pada mulanya, dinding greenhouse ini dibuat dari bahan kaca sehingga sering dinamai juga dengan rumah kaca, Namun, istilah rumah kaca ini sering dianggap identik dengan sumber pencemaran lingkungan.Perkembangan selanjutnya, kaca sebagai dinding greenhouse dapat digantikan dengan plastik.




C. Water Level 

Water level merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air dengan output analog kemudian diolah menggunakan mikrokontroler. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor. 





SPESIFIKASI :

  • Tegangan kerja: 3-5 VDC nArus kerja: < 20mA
  • Tipe sensor: analog
  • Max output: 2.5v (saat sensor terendam semua)
  • Luas area deteksi: 16x40mm nSuhu kerja: 10-30 C
  • Ukuran: 20x62x8 mm

VCC   is the power supply pin of the Rain Detection Sensor that can be connected to 5V of the supply.

GND   is the ground pin of the board and it should be connected to the ground pin of the Arduino.

OUT  is the Analog output pin of the board that will give us an analog signal in between VCC and ground.




D. Sensor LDR
LDR atau light Dependent Resistor adalah salah satu jenis resistor yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. Besarnya nilai hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah komponen elektronik yang resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya. Fotoresistor dapat merujuk pula pada light-dependent resistor (LDR), atau fotokonduktor. Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari cahaya




Spesifikasi sensor LDR :
  • Sensor LDR memiliki tegangan DC maksimum hingga mencapai 150 volt.
  • Alat tersebut memiliki konsumsi arus maksimum hingga 100 mW.
  • Waktu respon untuk sensor LDR yaitu diprediksi dari 20 ms sampai dengan 30 ms.
  • Sensor LDR memiliki tingkat resistensi mulai dari 10 Ohm sampai dengan 100 k Ohm.
  • Untuk dapat beroperasi, sensor LDR dapat digunakan pada ruangan atau tempat dengan suhu -30 derajat sampai dengan 70 derajat Celcius.
Pin yang digunakan : 
Analog In (bebas A1, A2, A3, A4)

E.  Sensor Soil Moisture
Soil Moisture Sensor merupakan module untuk mendeteksi kelembaban tanah, yang dapat diakses menggunakan microcontroller seperti arduino.Sensor kelembaban tanah ini dapat dimanfaatkan pada sistem pertanian, perkebunan, maupun sistem hidroponik mnggunakan hidroton.

Soil Moisture Sensor dapat digunakan untuk sistem penyiraman otomatis atau untuk memantau kelembaban tanah tanaman secara offline maupun online. Sensor yang dijual pasaran mempunyai 2 module dalam paket penjualannya, yaitu sensor untuk deteksi kelembaban, dan module elektroniknya sebagai amplifier sinyal.



SPESIFIKASI

  • Interface: PH2.54-3P nSize: 98 x 23mm (LxW)
  • Supply tegangan 3.3v-5v
  • Terdapat trimpot untuk mengatur sensitifitas
  • Menggunakan chip comparator LM393 yang stabil
  • Dimensi : 3.2cm x 1.4cm
  • Terdapat analog dan digital output
  • Output voltage: 0 ~ 3.0 VDC


  • Modul sensor ini memiliki 4-pin, yaitu GND (untuk ground), VCC (3.3 - 5Volt), AO (keluaran analog yang akan dibaca oleh Arduino), dan DO (dapat diatur sensitivitasnya menggunakan knb pengatur, dan menghasilkan logika digital HIGH/LOW pada level kelembaban tertentu). Untuk saat ini, hanya tiga pin yang kita manfaatkan, yaitu GND, VCC dan AO.

F. Tanaman Bayam
Bayam adalah tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daunnya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar ataupun diolah. Bayam bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia, karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga bisa dikembangkan di Indonesia. Manfaat Bayam sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan padapenderita batuk, penyembuh sakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.

G. Lampu UV
Lampu ultraviolet, yaitu produk lampu dengan menghasilkan sinar UV. Dimana sinar UV sendiri mempunyai karakter secara khusus yang bisa diaplikasikan di berbagai sektor yang begitu luas. Lampu UV sendiri banyak digunakan di kehidupan sehari-hari. Seperti halnya di bank-bank, sampai di laboratorium yang menggunakan lampu ini. Cahaya sinar UV sangat efektif melakukan deaktifasi mikroogranisme, misalnya seperti virus, protozoa, dan bakteri. lampu UV ini mengirimkan energi elektromagnetik pada lampu merkuri menuju materi genetic yakni DNA dan RNA. Saat cahaya lampu UV menembus bagian dinding sel lalu melumpuhkan kemampuan dari reproduksi dari bakteri tersebut. Dalam hal ini, cahaya dari lampu UV mengacaukan dan mengganggu rantai RNA/DNA dalam proses duplikasi sel bakteri, dengan begitu mikroorganisme pun menjadi tidak aktif, dan tak dapat melakukan reproduksi.
Bagi tumbuhan atau tanaman, sinar UV atau paparan sinar matahari merupakan hal yang penting, karena dengan adanya sinar matahari tumbuhan dapat berfotosintesis dan juga berkembang biak dengan baik. Selain itu, manfaat lain sinar UV untuk tanaman adalah agar tanaman dapat menjaga temperaturnya dengan baik dan membantu pertumbuhan bunga dan daun.

Jika diperhatikan hampir seluruh tanaman akan tumbuh ke arah sinar matahari.


Karena selain tumbuhan membutuhkan air, tumbuhan juga membutuhkan sinar matahari / UV untuk terus bertahan hidup.

H. Arduino UNO

Arduino Uno adalah salah satu development kit mikrokontroler yang berbasis pada ATmega28.
Arduino Uno merupakan salah satu board dari family Arduino. Ada beberapa macam arduino bard seperti Arduino Nano, Arduino Pro Mini, Arduino Mega, Arduino Yun, dll. Namun yang paling populer adalah Arduino Uno.
Arduino Uno R3 adalah seri terakhir dan terbaru dari seri Arduino USB.
Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler untuk bekerja, tinggal colokkan ke power suply atau sambungkan melalui kabel USB ke PC, Arduino Uno ini sudah siap bekerja.
Arduino Uno board memilki 14 pin digital input/output, 6 analog input, sebuah resonator keramik 16MHz, koneksi USB, colokan power input, ICSP header, dan sebuah tombol reset.

 spesifikasi teknis dari Arduino Uno R3 board

  • Mikrokontroler ATmega328
  • Catu Daya 5V
  • Teganan Input (rekomendasi) 7-12V
  • Teganan Input (batasan) 6-20V
  • Pin I/O Digital 14 (dengan 6 PWM output)
  • Pin Input Analog 6
  • Arus DC per Pin I/O 40 mA
  • Arus DC per Pin I/O untuk PIN 3.3V 50 mA
  • Flash Memory 32 KB (ATmega328) dimana 0.5 KB digunakan oleh bootloader
  • SRAM 2 KB (ATmega328)
  • EEPROM 1 KB (ATmega328)
  • Clock Speed 16 MHz


IOREF

Referensi 5 volt untuk shield yang memerlukannya

RESET

Reset pada ATmega328. Perlu sinyal LOW untuk mereset Arduino. Terhubung ke PC6 dan PCINT pada ATmega328.

3.3V

Catu daya 3,3 volt untuk shield yang memerlukannya. Tegangan 3,3 volt ini berasal dari regulator LP2985-33DBVR.

GND

Ground, 0 volt.

VIN

Tegangan input DC 7~12 volt. Masuk ke regulator internal 5 volt (NCP1117ST50T3G). Tidak melalui dioda pengaman, sehingga tidak ada pengecekan polaritas.

A0

Input analog 0

Terhubung ke pin PC0 pada ATmega328

A1

Input analog 1

Terhubung ke pin PC1 pada ATmega328

A2

Input analog 2

Terhubung ke pin PC2 pada ATmega328

A3

Input analog 3

Terhubung ke pin PC3 pada ATmega328

A4

Input analog 4

Terhubung ke pin PC4 pada ATmega328

Berfungsi juga sebagai SDA untuk komunikasi I2C

A5

Input analog 5

Terhubung ke pin PC5 pada ATmega328

Berfungsi juga sebagai SCL untuk komunikasi I2C

13

Terhubung ke pin PB5 pada ATmega328

12

Terhubung ke pin PB4 pada ATmega328

~11

Terhubung ke pin PB3 pada ATmega328

~10

Terhubung ke pin PB2 pada ATmega328

~9

Terhubung ke pin PB1 pada ATmega328

8

Terhubung ke pin PB0 pada ATmega328

7

Terhubung ke pin PD7 pada ATmega328

6

Terhubung ke pin PD6 pada ATmega328

5

Terhubung ke pin PD5 pada ATmega328

4

Terhubung ke pin PD4 pada ATmega328

3

Terhubung ke pin PD3 pada ATmega328

2

Terhubung ke pin PD2 pada ATmega328

1

Berfungsi sebagai TXD pada komunikasi serial

Terhubung ke pin PD1 pada ATmega328

0

Berfungsi sebagai RXD pada komunikasi serial

Terhubung ke pin PD0 pada ATmega328

I. Pompa DC

Pompa DC merupakan alat yang digunakan untuk memompa air dengan bertekanan rendah. alat ini biasnya banyak digunakan dalam bidang teknologi terutama teknologi pertanian. pompa DC memilki dinamo yang memberikan angin yang dapat menghirup air.
Spesifikasi Produk : PUSH PUMP 25W Sumber tenaga : aki / power supply / adaptor DC 12 volt. Volts : 12V Amps : 2.2 A Daya : 25 Watt Aliran air : 4 liter per menit Tekanan : 100 Psi / 6.8 bar Note : BBRG, thermal protected

konfigurasi pin pada pompa DC
terdiri dari pin VCC dan Pin ground


Cara Budidaya Tanaman Bayam
  • Benih
tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur di atas 70 hari dan penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

  • Penyemaian / pembibitan
Sebelum benih disebar, direndam dengan larutan PrevicurN dengan konsentrasi 0,1 % selama +2 jam. Selanjutnya benih disebar merata pada bedengan persemaian, dengan media semai setebal +7 cm dan disiram.

Media semai dibuat dari pupuk organik dan tanah yang telah dihaluskan dengan perbandingan 1 : 1. Benih yang telah disebar ditutup dengan media semai, selanjutnya ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama 2-3 hari. Bedengan persemaian tersebut sebaiknya diberi naungan. 

Persiapan Lahan
Lahan terlebih dahulu diolah dengan cangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Bedengan sebaiknya dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan.

Jarak antar bedengan +30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomite 2-4 minggu sebelum tanam dengan dosis 1,5 t/ha.

  • Pemupukan
Tiga hari sebelum tanamberikan pupuk organik (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 2-4kg/m2. Dua minggu setelah tanam dilakukan pemupukan susulan Urea 150 kg/ha (15 gr/m2).

Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan di samping barisan tanaman. Selanjutnya dapat ditambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam.

  • Penanaman
Bibit umur 2-3 minggu setelah semai atau telah berdaun 3-4 helai, dipindahkan pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 20x20 cm atau sistem baris dengan jarak 15x10-15 cm. 

  • Pemeliharaan
Pada musim kemarau atau di lahan kurang air perlu penyiraman tanaman. Penyiraman ini dilakukan dari awal sampai panen. 

Penyiangan dilakukan 2 kali atau disesuaikan dengan kondisi gulma, bila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.

  • Pencegahan Hama dan Penyakit
Untuk mencegah hama dan penyakit yangperlu diperhatikan adalah sanitasi dan drainase lahan. OPT utama adalah ulat daun kubis (Plutella xylostella). Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan Diadegma semiclausumasebagai parasitoid hama Plutella xylostella.

Jika terpaksa menggunakan pestisida, gunakan pestisida yang aman dan mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

  • Panen
Panen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu 1) mencabut seluruh tanaman beserta akarnya, 2)memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah. 

Umur panen sawi +40 hari setelah tanam, sebaiknya terlebih dahulu dilihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.

4. Metode Penelitian[Back]




Desain greenhouse dapat dilihat pada Gambar, dimana dibuat dari bahan baja ringan yang mudah untuk dibentuk sebagai kerangka bangunan gereenhouse. Greenhouse ini berukuran panjang = 3 meter, lebar = 2 meter, dan tinggi = 2 meter. Untuk bahan penutup rungan menggunakan plastic ultraviolet yang mampu menahan sinar dan radiasi matahari sebesar 14 % (12 m). Sedangkan untuk desain hujan buatan 






5. Hasil dan Pembahasan[Back]

Berdasarkan grafik diatas dapat di simpulkan bahwa intensitas cahaya matahari mengalami kenaikkan dari jam 7 hingga jam 13.00, lalu pada saat jam menunjukkan pukul 13:00 hingga pukul 17:00 intensitas cahaya matahari mengalami penurunan.


Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman yang tumbuh pada area sangat lembab mengalami pertumbuhan tingga yang sangat cepat dibandingkan tempat lembab dan kering.



Berdasarkan grafik diatas pertumbuhan panjang daun pada lahan yang areanya sangat lembab mengalami pertumbuhan yang sangat cepat jika dibandingan dengan area kering atau area lembab.




Gambar 11 menunjukkan perbedaan intensitas cahaya  tanaman di dalam greenhouse dan diluar greenhouse. Pada gambar 12 menunjukkan grafik pertumbuhan tinggi tanaman bayam dan pada gambar 13 menunjukkan panjang daun pada tanaman bayam,

6. Kesimpulan[Back]

. Berdasarkan hasil dari kelembaban tanah mendapatkan nilai maksimal pada perlakuan tanah kering sebesar 39%, tanah lembab sebesar 50%, dan perlakuan tanah sangat lembab yaitu sebesar 59%. Berdasarkan hasil dari pengambilan data cahaya, kelembaban udara, dan suhu didapatkan nilai maksimum cahaya didalam dan luar greenhouse yaitu sebesar 5185 lux dan 4639 lux, suhu didalam dan luar greenhouse sebesar 30 o C dan 29 o C, serta nilai kelembaban udara didalam dan luar greenhouse sebesar 80% dan 79%. Berdasarkan hasil dari petumbuhan tanaman mulai dari tinggi tanaman sampai jumlah daun menunjukkan bahwa perlakuan tanah sangat lembab memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu 35,1 cm untuk tinggi tanaman, panjang daun 8,5 cm, lebar daun 5,8 cm serta rata-rata daun kesuluhan untuk perlakuan sangat lembab sebanyak 14 buah.

7. Daftar Pustaka[Back]
  • Albet, M., Ginta, P. W., & Sudarsono, A. (2014). Pembuatan Jendela Otomatis Menggunakan Sensor Cahaya. Jurnal Media Infotama Vol. 10 No. 1, Februari 2014, 10(1), 8–15. 
  • Danurwendo, A. (2014). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KONTROL PENCAHAYAAN DALAM RUANGAN, (lx). 
  • Defriyadi, Y. S. (2014). Pengendali Intensitas Cahaya, Suhu, dan Kelembapan pada Rumah Kaca dengan Metode PID. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Bengkulu. 
  • Ema Sastri Puspita, L. Y. (2016). Perancangan Sistem Peramalam Cuaca Berbasis Logika Fuzzy. Media Infotama, 12(1), 1–10. 
  • Faisal, Iwan Sugriwan, dan A. A. H. (2016). Pengembangan pengendalian kelembaban, temperatur pada rumah kaca dengan pencatatan data otomatis. Gravity, 2(1). 
  • Fenanni Arpan, Dewi Galuh Condro Kirono, S. (2004). Kajian Meteorologis Hubungan Antara Hujan Harian dan Unsur-unsur Cuaca. Majalah Geografi Indonesia.
  • Hariadi, T. K. (2007). Sistem Pengendali Suhu, Kelembaban dan Cahaya Dalam Rumah Kaca. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 10(1). 
  • Kurniawan, D. (2016). Membangun Aplikasi Elektronika dengan Raspberry Pi 2 dan Whatsapp. PT Elex Media Komputindo. 
  • Lingga, P. (2007). Hidroponik bercocok tanam tanpa tanah. Penebar Swadaya
  • Arafat. (2018). ALAT PENGUKUR KADAR AIR PADA MEDIA CAMPURAN PEMBUATAN BAGLOG JAMUR TIRAM BERBASIS INTERNET OF THINGS ( IOT ). Jurnal Ilmiah “ Technologia ” Technologia ” Vol 9 , No . 2 , April – Juni 2018 Jurnal Ilmiah “ Technologia .” 9(2), 115–120. 
  • Hidayat, T. (2017). Internet of Things Smart Agriculture on ZigBee: A Systematic Review. InComTech: Jurnal telekomunikasi Dan Komputer, 8(1), 75–86. https://doi.org/10.22441/incomtech.v8i1.2146 
  • Imam, A., & Gaur, D. (2018). Smart Greenhouse Monitoring using Internet of Things. International Journal of Advanced Research in Electronics and Communication Engineering (IJARECE), 7(5), 519–523. Retrieved from http://ijarece.org/wpcontent/uploads/2018/05/IJARECE-VOL-7-ISSUE-5-519-523.pdf 
  • I., & Remote, P. (2018). Rangkaian Kontroller. 1(1), 56–60. Syah, A. N. A., Nuryawati, T., & Litananda, W. S. (2018). Pengembangan Smart Greenhouse Untuk Budidaya Holtikultura. Seminar Nasional PERTETA 2018, (2010), 1–10. Retrieved from http://www.ccw.ir/content/92/default.aspx 
  • Wicaksana, N., Hadary, F., & Hartoyo, A. (2014). Rancang Bangun Sistem Monitoring Smart Greenhouse Berbasis Android Dengan Aplikasi Sensor Suhu , Kelembaban Udara Dan Tanah Untuk Budidaya Jamur Merang..

8. Percobaaan[Back]

8.1 Prosedur Percobaan

    1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
    2. Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen
    3. Cari kompnen yang diperlukan di library proteus
    4. Pasang dan simulasikan rangkaian tersebut

8.2 Rangkaian Simulasi


8.3 Prinsip Kerja

Kontrol tanaman bayam ini menggunakan 6 buah sensor, dimana 4 buah sensor soil moisture dan 1 sensor water level dan 1 sensor LDR.

Sensor LDR dihubungkan ke arduino uno melalui pin A0 ,Ketika Sensor LDR tidak mendeteksi adanya cahaya matahari , maka akan ada arus mengalir ke kaki A0 arduino dan output dari sensor LDR yaitu 4  lampu UV yang terhubung ke pin 2 arduino , yang  akan hidup untuk memberikan cahaya pada ruangan tanaman bayam agar tanaman bayam tetap dapat berfotosintesis. Ketika Sensor LDR mendeteksi adanya matahari  maka lampu UV tidak akan hidup. Jadi output nya empat lampu UV yang di paralel kan dimana akan aktif ketika arus mengalir melalui transistor dengan bias fixed bias dengan tegangan melewati 

Ketika Sensor Water Level Mendeteksi air kurang dari 2 cm atau pada rangkaian pada potensiometer kurang dari 20 persen ,maka pompa akan hidup untuk mengisi bak air yang akan digunakan untuk menyiram tanaman. Ketika sensor water level mendeteksi kedalaman air lebih dari 2cm atau pada potensiometer terbaca diatas 20 persen maka pompa tidak akan aktif karena air pada bak masih tercukupi. Jadi output dari sensor ini akan aktif ketika tegangan pada transistor dengan bias voltage divider diatas 0,7.

Ketiak Sensor Soil Moisture mendeteksi kelembaban tanah kurang dari 350 dengan skala dari 0 sampai 1024 ,maka tanah tersebut kondisinya kering dan outputnya pompa akan menyiram tanah untuk meningkatkan kelembaban tanah. Ketika Sensor Soil Moisture Mendeteksi kelembaban Tanah besar dari 700 dengan skala pembacaan dari 0 sampai 1024 ,maka tanah dalam kondisi basah sehingga motor pompa tidak perlu memompa air untuk menyiram tanah. 

8.4 Listing Program 

#include <LiquidCrystal.h>                    //Deklarasi library LCD
#define WATER A2
LiquidCrystal lcd(8, 9, 10, 11, 12, 13);  

int SensorSOIL1 = A1;
int SensorSOIL2 = A3;
int SensorSOIL3 = A4;
int SensorSOIL4 = A5;

int Watersensor = A2;
int motor1 = 6;
int motor2 = 7;

float panjangSensor = 6 ;
int LED = 2;
int LDR = A0;
int sensorValue = 0;
int data;

void setup() {
  // put your setup code here, to run once:
  pinMode(A0, INPUT);                           //Deklarasi pin A0 sebagai OUTPUT
  pinMode(A1, INPUT);
  pinMode(A2, INPUT);
  pinMode(LED, OUTPUT);  
  pinMode(6,OUTPUT);  
  pinMode(7,OUTPUT);  
  lcd.begin(16, 2);  
  Serial.begin(9600);

}

void loop() {
  // put your main code here, to run repeatedly:
  int nilaiwater = analogRead(Watersensor);
  float tinggiAir = nilaiwater * panjangSensor / 1023;
  lcd.clear();                             //Menghapus layar LCD
  lcd.setCursor(0, 0);
  lcd.print("Tinggi Air = ");
  lcd.setCursor(13, 0);
  lcd.print(tinggiAir);
  lcd.setCursor(14, 0);
  lcd.print("cm");
  Serial.println("tinggi air = ");
  Serial.println(tinggiAir);
 
  if (tinggiAir <=2)
  {
  // Serial.println("5");
   lcd.clear();                             //Menghapus layar LCD
   lcd.setCursor(0, 0);
   lcd.print("Tinggi Air = ");
   lcd.setCursor(13, 0);
   lcd.print(tinggiAir);
   lcd.setCursor(14, 0);
   lcd.print("cm");
   digitalWrite(7,HIGH); 
   delay(50);
  }

  if (tinggiAir >2){
    //Serial.println("4");
    digitalWrite(7,LOW);
    delay(50);
  }

  int nilaiSOIL1 = analogRead(SensorSOIL1);
  int nilaiSOIL2 = analogRead(SensorSOIL2);
  int nilaiSOIL3 = analogRead(SensorSOIL3);
  int nilaiSOIL4 = analogRead(SensorSOIL4);

  Serial.println(nilaiSOIL1);
  Serial.println(nilaiSOIL2);
  Serial.println(nilaiSOIL3);
  Serial.println(nilaiSOIL4);
  

    if (nilaiSOIL1 && nilaiSOIL2 && nilaiSOIL3 && nilaiSOIL4 > 700 ) { 
 
      delay(50);
      lcd.clear();
      lcd.setCursor(0, 1);                     //Menentukan posisi kursor pada awal penulisan
      lcd.print("Kondisi : basah"); 
      digitalWrite(6,LOW);
      delay(50);
    }

    else if(nilaiSOIL1 && nilaiSOIL2 && nilaiSOIL3 && nilaiSOIL4 < 350 ) {
      
      delay(50);
      lcd.clear();
      lcd.setCursor(0, 1);                     //Menentukan posisi kursor pada awal penulisan
      lcd.print("Kondisi : Kering");
      digitalWrite(6,HIGH); 
      delay(50); 
  }

    else {
       delay(50);
      lcd.clear();
      lcd.setCursor(0, 1);                     //Menentukan posisi kursor pada awal penulisan
      lcd.print("Kondisi : Normal");
      digitalWrite(6,LOW); 
      delay(50); 
    }

   sensorValue=analogRead(LDR);
  float voltage = sensorValue *  (5.0/1023.0);
  Serial.println(voltage);
  if(voltage<=1){
    digitalWrite (2, HIGH);
  }

  else {
    digitalWrite (2, LOW);
  }
  delay(50);
}


9. Video[Back]
  • Cara Menanam Bayam Yang Baik dan Benar







  • Video Percobaan Rangkaian 



  • Video Mencobakan Rangkaian Aplikasi dari kelompok lain (Ramadhani ) 



10. Download File[Back]